Dya jadi PNS
Minggu lalu ada kabar baik dari abangku dari Jakarta. Abangku setelah melewati 2 tahap tes dari tes tulis dan tes wawancara, akhirnya dya lulus tes dan diangkat jadi abdi negara. Bangga sekali orangtuaku mendengarnya. Orang tua mana sih gak seneng pas denger anaknya diangkat jadi PNS. Jadi PNS kan suatu posisi yang menjanjikan masa depan dan bisa dibilang posisi bergengsi gitu. Ikut seneng juga sih.. Secara kemarin ikut turun tangan juga ngurus persyaratan pendaftaran CPNS. Tapi kalo menurutku, kalo memang sudah rezekinya.., apapun halang rintangnya pasti akan ditolong oleh sang Maha Kuasa.
Dan hari ini adalah hari pengumuman tes CPNS untuk wilayah DIY. Pagi-pagi benar salah satu temanku membawa koran "Keaulatan Rakyat". Hmmm.., cukup jadi rebutan sekelas juga sih.. Sambil bertanya2 siapakah yang diterima yang sealmamater dengan kami?? Aku cukup bertanya-tanya juga sih. Tapi baru siangnya sekitar jam12 siang aku bisa membuka koran itu. Halaman demi halaman aku buka. Tibalah pada halaman untuk wilayah kabupaten sleman. Ku urutkan nama peserta dengan jariku. Dan ada sebuah nama "Ratna Dwi Ronika" tertera disana. Oh my God..., nama seseorang yang aku sayang selama ini masuk dalam jajaran orang terpilih. Memang cerdas nih anak..!!
Tapi kemudian aku termenung.. Bangga memenuhi hatiku.., tapi ada sela ruang dalam hatiku. Ya kekecewaan luar biasa tepatnya. Sampai saat ini pun dya tidak memberitahuku. Via SMS pun tidak. Jadi inget, sebulan yang lalu dya minta didoain semoga keterima, namun ketika sekarang dya sukses dya sama sekali tak memberitahuku kabar baik itu. Ya Allah..., apa dya lupa denganku?? Jujur aku mengharapkan sms darinya. Tapi dalam hati aku juga bertanya, memangnya siapa diriku?? Pacar bukan, sodara bukan.. Aku hanya orang yang mencintainya, mengaguminya, dan selalu mengharapkannya dari sudut sini, tanpa berani mengutarakannya.., yang kemudian dipaksa untuk mengalah pada keadaan. Keadaan dimana dya telah dimiliki seseorang.
Sampai akhirnya aku berusaha tegar menghadapi semua ini. Tetap menanti walau aku yang akhirnya terluka. Aku takut suatu hari nanti aku sudah tak bisa bertahan. Atau bahkan dalam keadaan yang semakin sulit. Dengan segala kerendahan hati dan mengesampingkan rasa kecewaku, akhirnya aku yang mengawali sms dya. Hmm..respon dya baik bgt. Yang kemudian kembali menambah rasa sayangku padanya.
Ya Allah.., jika rasa ini adalah anugrah dariMu.., dekatkan dan tuliskan yang terbaik untuk aku dan dya. Tapi jika memang keputusannya aku tidak mungkin dengannya, maka tolong kuatkanlah diriku..jangan sampai aku kehilangan arah dan berikanlah pengganti terbaik untukku.
Dan hari ini adalah hari pengumuman tes CPNS untuk wilayah DIY. Pagi-pagi benar salah satu temanku membawa koran "Keaulatan Rakyat". Hmmm.., cukup jadi rebutan sekelas juga sih.. Sambil bertanya2 siapakah yang diterima yang sealmamater dengan kami?? Aku cukup bertanya-tanya juga sih. Tapi baru siangnya sekitar jam12 siang aku bisa membuka koran itu. Halaman demi halaman aku buka. Tibalah pada halaman untuk wilayah kabupaten sleman. Ku urutkan nama peserta dengan jariku. Dan ada sebuah nama "Ratna Dwi Ronika" tertera disana. Oh my God..., nama seseorang yang aku sayang selama ini masuk dalam jajaran orang terpilih. Memang cerdas nih anak..!!
Tapi kemudian aku termenung.. Bangga memenuhi hatiku.., tapi ada sela ruang dalam hatiku. Ya kekecewaan luar biasa tepatnya. Sampai saat ini pun dya tidak memberitahuku. Via SMS pun tidak. Jadi inget, sebulan yang lalu dya minta didoain semoga keterima, namun ketika sekarang dya sukses dya sama sekali tak memberitahuku kabar baik itu. Ya Allah..., apa dya lupa denganku?? Jujur aku mengharapkan sms darinya. Tapi dalam hati aku juga bertanya, memangnya siapa diriku?? Pacar bukan, sodara bukan.. Aku hanya orang yang mencintainya, mengaguminya, dan selalu mengharapkannya dari sudut sini, tanpa berani mengutarakannya.., yang kemudian dipaksa untuk mengalah pada keadaan. Keadaan dimana dya telah dimiliki seseorang.
Sampai akhirnya aku berusaha tegar menghadapi semua ini. Tetap menanti walau aku yang akhirnya terluka. Aku takut suatu hari nanti aku sudah tak bisa bertahan. Atau bahkan dalam keadaan yang semakin sulit. Dengan segala kerendahan hati dan mengesampingkan rasa kecewaku, akhirnya aku yang mengawali sms dya. Hmm..respon dya baik bgt. Yang kemudian kembali menambah rasa sayangku padanya.
Ya Allah.., jika rasa ini adalah anugrah dariMu.., dekatkan dan tuliskan yang terbaik untuk aku dan dya. Tapi jika memang keputusannya aku tidak mungkin dengannya, maka tolong kuatkanlah diriku..jangan sampai aku kehilangan arah dan berikanlah pengganti terbaik untukku.
Komentar
Posting Komentar