Semangat yang Hampir Padam
Suatu hal yang manusiawi ketika kita berada di titik jenuh pada suatu saat. Saat kita merasa begitu jenuh dan penat berada dalam posisi ini. Pernah aku (bukan sekarang), merasakan bahwa jalan yang aku lalui saat ini adalah salah. Merenung..merenung..dan merenung.. Sampai akhirnya aku sadar, tidak ada kata salah. Mungkin hanya tidak tepat buat aku. Aku sadar ketika aku sudah berada di tiga perempat jalan. Ingin aku berbalik arah.., aku berhenti sejenak.., mengamati sekelilingku.., dan saat itu aku menyadari aku berada di daerah entah berantah. Tak terasa air mata ini menetes membasahi bibir yang sudah sedari tadi kering. Rasa asin air mata di bibir ini kemudian menyadarkanku. Rasa ini seperti hidupku. 'ASIN'. Kemudian aku memandang kebelakang. Begitu jauh jalan yang telah aku lewati. Sayang kalo aku harus berbalik arah pikirku. Entah kenapa aku merasa bahwa pendidikan yang aku tempuh saat ini tidak tepat buatku. Bidang kesehatan menuntut tanggungjawab, disiplin, ilmu, dan pengabdian yang tinggi. Dan aku tidak merasa mempunyai semua itu. Minat yang baru aku temukan belakangan ini menggodaku untuk mendalami bidang itu. Ya.., kebiasaanku menonton news di televisi akhirnya membuatku berkeinginan menjadi jurnalis. Godaan yang berat sebenarnya. Walopun memang menjadi jurnalis tidak lebih mudah dari tenaga kesehatan. Ada kepuasan batin tersendiri. Malahan aku pernah berpikir aku pasti bisa jadi jurnalis. Kalo ditanya tentang hidup yang dikejar2 deadline..., aku pun begitu sekarang. Laporan dan tugas2 menantiku. Harus tepat waktu. Bahkan kalo tidak, nyawa yang jadi taruhannya.
Tapi saat aku menoleh kebelakang, aku melihat jalan yang panjaaaaang telah aku lewati dan aku melihat halang rintang yang telah aku sisihkan demi keberadaanku saat ini. Aku telah menyingkirkan segala halangrintangku selama ini..tapi kenapa aku begitu ingin kembali dan berbalik arah? Bahkan mungkin aku juga tidak akan mampu melewatinya lagi jika aku harus melewati jalan itu. Senyum orangtua, sodara2, dan temen2 kemudian memberikan kekuatan tersendiri yang menjadikanku dapat berdiri tegak di atas kedua kakiku ini. Lalu kuputuskan untuk tidak berbalik arah. Aku yakin semua yang terjadi dan terpilih buatku adalah yang terbaik buatku yang diberikan ALLAH. Aku yakin aku bisa menjadi tenaga kesehatan yang baik dan profesional. Kalopun aku masih berharap dengan bidang itu.., paling tidak aku bisa berusaha mewujudkannya lain kali dengan cara yang berbeda barangkali. Toh bidang itu juga membantuku dalam mengartikan hidup ini. Kemudian aku tertatih berjalan lurus ke depan. Ya..tertatih-tatih..bahkan tak jarang aku berhenti dan memunguti asa yang tercecer atau barangkali hanya istirahat sebentar dan minum seteguk air..kemudian kembali tertatihku berjalan...
Komentar
Posting Komentar